Rabu, 31 Agustus 2011

proses

Ini permasalahan saya. Dan saya dituntut untuk menyikapinya secara dewasa. Semoga apa yang 'kita' takutkan tidak akan benar-benar terjadi. Sehingga saya maupun diamasih bisa memiliki hubungan dengan cita-cita.
Bagi saya yang terpenting saat ini adalah keluarga, dimana kondisi ibu saya sudah sangat memprihatinkan. Dan saya yakin, ini adalah kesempatan yang Allah berikan untuk saya memperhatikan keluarga saya. Saya tidak perlu takut akan jodoh, bukannya menyombongkan diri, melainkan karena saya percaya Tuhan sudah merencanakan jodoh untuk saya. Saat ini yang saya harus dahulukan adalah prioritas diatas prioritas lainnya.
Umur saya 21 tahun, saya sudah mengenyam asam manis kehidupan. Saya sudah merasakan semua roda kehidupan. Bagi saya cobaan ini adalah tantangan. Tantangan untuk dapat melewatinya dengan sukses dan bersikap positif dalam menghadapinya.
Keraguan pasti ada, ketidak percayaan diripun pasti ada. Tapi saya percaya mimpi. Karena dengan mimpi, saya bisa menjadi seperti ini. Dan dengan mimpi pun, harapan terbesar saya masih saya pertaruhkan. Karena saya percaya, Allah akan mengabulkan mimpi orang yang mau berusaha.
Saya tidak pernah mau ngoyo, saya pasrah, saya ikhlas, berusaha untuk ikhlas. Belajar dari kesalahan yang ada, saya tidak ingin itu terulang kembali. Saya ingin mendapatkan seseorang impian saya, untuk itu saya harus pantas untuk menjadi seseorang yang didapatkan oleh orang tersebut.
Terima kasih Tuhan, dengan segala cobaan ini engkau membuat saya bertambah dewasa. Saya tidak akan menoleh kebelakang, karena hidup saya untuk hari ini dan hari esok.

-zii_zee-

Sabtu, 20 Agustus 2011

Saturday is today

Tiba-tiba saja membayangkan hal 'itu'
Diantara celah kewaspadaan maupun harapan
Kenapa harus selalu dilema ?
Dan selalu dibayang-banyangi rasa takut dan ketidak yakinan.
Bukan, bukannya saya tidak yakin.
Saya hanya diberitahu untuk tidak terlalu yakin.

Apakah itu bentuk ketidak mapanan atau ketidak dewasaan??
Biarkan dia bicara sendiri.